Pendidikan
Sebagai Alat Memilih Sebuah Organisasi
Arranged
By:
ENDANG
SUMARNI
PELAJAR ISLAM INDONESIA
YEAR 2011
PENDAHULUAN
Di era informasi dan globalisasi ini
membuat kita menjadi kampung besar dimana segala peristiwa yang terjadi diluar
sana yang bersifat mendunia dapat secara serentak diikuti oleh seluruh
masyarakat dibumi. Akses kepada informasi disatu sisi bisa membuat kita
mengetahui banyak hal, termasuk juga potensi kita. Dalam perspektif ini kita
sadar betul bahwa dunia Islam dalam posisi tertinggal, sekaligus kiat-kiat
mengejar ketinggalan. Problema lainnya adalah dikarenakan keterbatasan sumber daya
manusia, dana, jaringan yang membuat kita tidak bisa bekerja secara optimal dan
minimnya ilmu pengetahuan yang mereka ketahui. Meski hal demikian harus diakui
bahwa tidak ada karya orisinal yang mubazir dan sunnatullah dalam sejarah tetap
konsisten, satu hal yang tetap memberikan harapan kepada kita untuk tetap
meraih peluang yang hilang. Dibalik kesulitan, pasti ada kemudahan. Begitu juga
fenomena yang terjadi pada saat ini yakni maraknya organisasi-organisasi yang
menjamur di masyarakat baik itu dikalangan instansi pendidikan maupun bagi
peserta didik itu sendiri.
Dikalangan peserta didik contoh: banyaknya organisasi-organisasi islam
maupun organisasi-organisasi pergerakan lainnya, seperti rohis yang ujung-ujungnya
menjurus ke politik, yang seharusnya dunia politik belum mampu diserap oleh
peserta didik, akhirnya secara tidak langsung mereka direkrut dan dilebelkan
sebagai anggota dari kalangan politik itu sendiri. Untuk memilih dan memilah berbagai
orsanisasi tersebut itu butuh sesuatu yang memiliki multifungsi, yakni “Pendidikan.”
a. Rumusan
masalah
1. Bagaimana
pandangan para tokoh pendidikan terhadap pendidikan?
2. bagaimana
gambaran organisasi yang telah beredar
di dunia pendidikan?
3. Apa
peran pendidikan didalam sebuah organisasi?
b. Tujuan
penulisan
1. Untuk
mengetahui pandangan para tokoh pendidikan terhadap pendidikan
2. Untuk
mengetahui gambaran organisasi yang beredar didunia pendidikan
3. Untuk
mengetahui peran pendidikan
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN
SEBAGAI ALAT DIDALAM MEMILIH SEBUAH ORGANISASI
I.
Pengertian Pendidikan
menurut beberapa pendapat
a) Hamka
membedakan makna antara pendidikan dan pengajaran. Menurutnya pendidikan adalah
serangkaian upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu mendidik watak, budi,
akhlak dan kepribadian peserta didik. Sementarapengajaran adalah upaya untuk
mengisi intelektual peserta didik dengan sejumlahilmu pengetahuan. Perbedaan
kedua pengertian tersebut sebetulnya hanya pada maknanya saja, namun secara
esensi ia tidak membedakannya. Kedua kata tersebut memuat makna yang integral
dan saling melengkapi dalam rangka mencapai tujuan yang sama. Sebab, setiap
proses pendidikan, di dalamnya terdapat proses pengajaran. Tujuan dan misi
pendidikan akan tercapai melalui proses pengajaran. Demikian pula sebaliknya,
proses pengajaran tidak akan banyak berarti apabila tidak dibarengi dengan
proses pendidikan. Adapun tujuan pendidikan menurut Hamka memiliki dua dimensi;
bahagia di dunia dan di akhirat. Untuk
mencapai tujuan tersebut manusia harus menjalankan tugasnya dengan baik yaitu
beribadah. Oleh karena itu segala proses pendidikan pada akhirnya bertujuan
agar dapat menuju dan menjadikan anak didik sebagai abdi Allah yang baik.
b) Ki
Hajar Dewantara mempunyai semboyan tut wuri handayani, ing madya mangun karsa
dan ing ngarsa sung tulada. Semboyan ini masih tetap dipakaidalam dunia
pendidikan. Pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian
eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih
berbudaya sebagai manusia yang utuh berkembang ( menurut Ki Hajar Dewantara menyangkut daya
cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif). Singkatnya,
“educate the head, the heart, and the hand”.
c) Al-Ghazali
berkata:“hasil dari ilmu sesungguhnya ialah mendekatkan diri kepada Allah,
Tuhan semesta alam,dan menghubungkan diri dengan para malaikat yang tinggi dan
bergaul dengan alam arwah, itu semua adalah kebesaran, pengaruh, pemerintahan
bagi raja-raja dan penghormatan secara naluri.” Selanjutnya dari kata-kata
berikut dapat diartikan bahwa tujuan pendidikan menurut Al-Ghazali dapat dibagi
menjadi dua bagian, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan
pendidikan jangka panjang ialah pendekatan diri kepada Allah. Pendidikan dalam
prosesnya harus mengarahkan manusia menuju pengenalan dan kemudian pendekatan
diri kepada Tuhan pencipta alam. Sedangkan
tujuan pendidikan jangka pendek ialah diraihnya profesi manusia sesuai
dengan bakat dan kemampuannya.
d) Mufarro’ah
didalam bukunya mengatakan bahwa pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan
aspek yang dominan dalam rangka memformulasi, mengkonstruksi dan memproduksi
generasi mendatang menjadi manusia yang berkualitas, bertanggung jawab yang mampu
memprediksi dan mengantisipasi masa depan yang penuh dengan perubahan dan
perkembangan yang senantiasa menjanjikan harapan-harapan positif prospektif.
e) Sayid
Qutb pernah mengatakan,”saya percaya kekuatan ilmu, juga yakin dengan kekuatan
pengetahuan, namun jauh lebih penting dengan kekuatan tarbiyyah (pendidikan).
Berdasarkan pendapat berbagai tokoh yang
telah dipaparkan, dapat kita rangkum pendidikan adalah sebuah upaya dan usaha
yang di lakukan oleh pendidik terhadap anak didiknya untuk menjadi orang yang
berkualitas dan bisa berguna baik masa kini maupun masa mendatang.
II.
Organisasi-organisasi
organisasi yang selalu menghampiri
siswa-siswi di sekolah menengah adalah Rohis, dan di kalangan mahasiswa disebut
dengan Lembaga Dakwah Kampus(LDK). Didunia Pelajar Islam Indonesia juga selalu
menghampiri dikalangan sekolah dan kalangan mahasiswa. Dikalangan sekolah
menengah biasa dikenal dengan Kelompok Belajar Islam (KBI), Belajar Islam
Bersama) . dikalangan mahasiswa insyaallah masih bisa mengantisipasi dan
memilih memilah sebuah organisasi tersebut.
a) Pelajar
Islam Indonesia (PII)
Pelajar Islam Indonesia adalah sebuah organisasi
Islam yang memiliki tiga criteria yakni muslim, cendekia dan leadership(kepemimpinan).
Sejak awal perekrutannya, PII senantiasa mendoktrinkan tiga komitmen pada
kadernya yaitu komitmen kepelajaran, keislaman dan keindonesiaan. Indonesia
sebagai negara besar secara geografis selain memiliki potensi sumber daya alam
yang kaya juga memiliki potensi sumberdaya manusia yang cerdas ulet dan
kompeten. Bila semua potensi yang dimiliki bangsa ini dikelola dengan baik,
kita yakin bahwa Indonesia dengan cepat akan berubah menjadi negara maju, jauh
meninggalkan negara-negara adidaya sekarang. Didalam organisasi ini, mereka
mencetak kader dari berbagai kalangan, mulai dari berandalan, perokok, dan asal-asalan. sampai para kader yang cerdas
dan memiliki talenta yang bisa menjadi patokan kita bersama kelak.
b). Rohis/ LDK
Rohis,
singkata dari ( kerohanian Islam) merupakan sebuah organisasi yang telah
menyebar di berbagai sekolah menengah. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh siswa
siswi ini satu kali dalam seminggu.
kegiatan ini juga menggambarkan tentang ukhwah yang sangat kuat, mereka juga
mendambakan kader dakwah mereka kader yang tangguh dan tidak pernah putus asa.
mereka lebih memilih keseragaman didalam kelompoknya masing-masing. begitu juga
Lembaga Dakwah Kampus yang sangat mempengaruhi bagi mahasiswa sebuah kampus umumnya
dan unik bagi mahasiswa yang belum pernah mengetahui informasi tentang kegiatan
tersebut. Sayangnya ada satu yang dikhawatirkan dari organisasi tersebut, yakni
secara tidak langsung kita di inisialkan sebagai anggota partai politik pula.
Kronologisnya, pertama diadakan perekrutan, mentoring, Liqo’, kemudian
berangsur-angsur kita diajak pertemuan kader-kader politik.
III.
Pendidikan sebagai alat
untuk memilih organisasi
Seperti
yang telah dipaparkan diatas, semakin canggih teknologi saat ini, semakin
tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar pula cobaan yang datang. Dimasa kini,
berbagai organisasi islam dan lain sebagainya telah berani masuk kedunia
pendidikan, yang kononnya peserta didik belum mengetahui apa-apa tentang apa
itu organisasi dan apa itu politik. Jadi, agar peserta didik bisa belajar
dengan sempurna dan tidak diganggu oleh siapapun maka sisini pendidikan lah
yang memiliki peran penting dan ikut
andil untuk menyelesaikan dan meluruskan persoalan yang sedang dihadapi saat
ini. Pendidikan bisa menyeleksi dan mendeteksi mana organisasi yang baik ndan
bagus untuk kita jejaki dan bermanfaat bagi diri dan wawasan ilmu pengetahuan
kita, dan mana organisasi yang merugikan
dan tidak berarti apa-apa untuk kehidupan kita.
PENUTUP
Berdasarkan
penjelasan yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
merupakan salah satu alat dan tolok ukur bagi diri manusia untuk menjadi yang
terbaik diantara yang baik. Pendidikan dan pengajaran sangatlah berbeda secara
makna. Pendidikan mengarah kepada pengembangan values (nilai-nilai)
sedangkan pengajaran hanya pada aspek transfer of knowledge. Jadi pendidikan menempati tempat teratas
diantara yang lainnya. untuk menentukan
sebuah keputusan di butukan pendidikan. maka dari itu, kita sebagai kaum
intelektual, jangan sia-siakan pendidikan yang telah kita miliki, pergunakan
sebaik-baiknya.
Daftar Pustaka
Suyitno,y. Tokoh-Tokoh Pendidikan Dunia (Dari Dunia Timur, Timur Tengah Dan Barat).2009
Akademika Jurnal Keagamaan
dan Pendidikan STAI Bengkalis. STAI Bengkalis-RIAU.2010
Oetama,Jakob. Masyarakat
Warga dan pergulatan Demokrasi. kompas: Jakarta.2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar