Senin, 02 Januari 2012

Makalah: Pendidikan Sebagai Alat Memilih Sebuah Organisasi



Pendidikan Sebagai Alat Memilih Sebuah Organisasi

Arranged By:
ENDANG SUMARNI

PELAJAR ISLAM INDONESIA
YEAR 2011

PENDAHULUAN
Di era informasi dan globalisasi ini membuat kita menjadi kampung besar dimana segala peristiwa yang terjadi diluar sana yang bersifat mendunia dapat secara serentak diikuti oleh seluruh masyarakat dibumi. Akses kepada informasi disatu sisi bisa membuat kita mengetahui banyak hal, termasuk juga potensi kita. Dalam perspektif ini kita sadar betul bahwa dunia Islam dalam posisi tertinggal, sekaligus kiat-kiat mengejar ketinggalan. Problema lainnya adalah dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia, dana, jaringan yang membuat kita tidak bisa bekerja secara optimal dan minimnya ilmu pengetahuan yang mereka ketahui. Meski hal demikian harus diakui bahwa tidak ada karya orisinal yang mubazir dan sunnatullah dalam sejarah tetap konsisten, satu hal yang tetap memberikan harapan kepada kita untuk tetap meraih peluang yang hilang. Dibalik kesulitan, pasti ada kemudahan. Begitu juga fenomena yang terjadi pada saat ini yakni maraknya organisasi-organisasi yang menjamur di masyarakat baik itu dikalangan instansi pendidikan maupun bagi peserta didik itu sendiri.
Dikalangan peserta didik  contoh: banyaknya organisasi-organisasi islam maupun organisasi-organisasi pergerakan lainnya, seperti rohis yang ujung-ujungnya menjurus ke politik, yang seharusnya dunia politik belum mampu diserap oleh peserta didik, akhirnya secara tidak langsung mereka direkrut dan dilebelkan sebagai anggota dari kalangan politik itu sendiri.   Untuk memilih dan memilah berbagai orsanisasi tersebut itu butuh sesuatu yang memiliki multifungsi, yakni “Pendidikan.”

a.       Rumusan masalah
1.      Bagaimana pandangan para tokoh pendidikan terhadap pendidikan?
2.      bagaimana gambaran organisasi yang telah beredar  di dunia pendidikan?
3.      Apa peran pendidikan didalam sebuah organisasi?
b.      Tujuan penulisan
1.      Untuk mengetahui pandangan para tokoh pendidikan terhadap pendidikan
2.      Untuk mengetahui gambaran organisasi yang beredar didunia pendidikan
3.      Untuk mengetahui peran pendidikan
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN SEBAGAI ALAT DIDALAM MEMILIH SEBUAH ORGANISASI

I.          Pengertian Pendidikan menurut beberapa pendapat
a)      Hamka membedakan makna antara pendidikan dan pengajaran. Menurutnya pendidikan adalah serangkaian upaya yang dilakukan pendidik untuk membantu mendidik watak, budi, akhlak dan kepribadian peserta didik. Sementarapengajaran adalah upaya untuk mengisi intelektual peserta didik dengan sejumlahilmu pengetahuan. Perbedaan kedua pengertian tersebut sebetulnya hanya pada maknanya saja, namun secara esensi ia tidak membedakannya. Kedua kata tersebut memuat makna yang integral dan saling melengkapi dalam rangka mencapai tujuan yang sama. Sebab, setiap proses pendidikan, di dalamnya terdapat proses pengajaran. Tujuan dan misi pendidikan akan tercapai melalui proses pengajaran. Demikian pula sebaliknya, proses pengajaran tidak akan banyak berarti apabila tidak dibarengi dengan proses pendidikan. Adapun tujuan pendidikan menurut Hamka memiliki dua dimensi; bahagia di dunia  dan di akhirat. Untuk mencapai tujuan tersebut manusia harus menjalankan tugasnya dengan baik yaitu beribadah. Oleh karena itu segala proses pendidikan pada akhirnya bertujuan agar dapat menuju dan menjadikan anak didik sebagai abdi Allah yang baik.

b)      Ki Hajar Dewantara mempunyai semboyan tut wuri handayani, ing madya mangun karsa dan ing ngarsa sung tulada. Semboyan ini masih tetap dipakaidalam dunia pendidikan. Pendidikan yang humanis menekankan pentingnya pelestarian eksistensi manusia, dalam arti membantu manusia lebih manusiawi, lebih berbudaya sebagai manusia yang utuh berkembang  ( menurut Ki Hajar Dewantara menyangkut daya cipta (kognitif), daya rasa (afektif), dan daya karsa (konatif). Singkatnya, “educate the head, the heart, and the hand”.

c)      Al-Ghazali berkata:“hasil dari ilmu sesungguhnya ialah mendekatkan diri kepada Allah, Tuhan semesta alam,dan menghubungkan diri dengan para malaikat yang tinggi dan bergaul dengan alam arwah, itu semua adalah kebesaran, pengaruh, pemerintahan bagi raja-raja dan penghormatan secara naluri.” Selanjutnya dari kata-kata berikut dapat diartikan bahwa tujuan pendidikan menurut Al-Ghazali dapat dibagi menjadi dua bagian, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan pendidikan jangka panjang ialah pendekatan diri kepada Allah. Pendidikan dalam prosesnya harus mengarahkan manusia menuju pengenalan dan kemudian pendekatan diri kepada Tuhan pencipta alam. Sedangkan  tujuan pendidikan jangka pendek ialah diraihnya profesi manusia sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

d)     Mufarro’ah didalam bukunya mengatakan bahwa pendidikan dalam kehidupan manusia merupakan aspek yang dominan dalam rangka memformulasi, mengkonstruksi dan memproduksi generasi mendatang menjadi manusia yang berkualitas, bertanggung jawab yang mampu memprediksi dan mengantisipasi masa depan yang penuh dengan perubahan dan perkembangan yang senantiasa menjanjikan harapan-harapan positif prospektif.
e)      Sayid Qutb pernah mengatakan,”saya percaya kekuatan ilmu, juga yakin dengan kekuatan pengetahuan, namun jauh lebih penting dengan kekuatan tarbiyyah (pendidikan).

Berdasarkan pendapat berbagai tokoh yang telah dipaparkan, dapat kita rangkum pendidikan adalah sebuah upaya dan usaha yang di lakukan oleh pendidik terhadap anak didiknya untuk menjadi orang yang berkualitas dan bisa berguna baik masa kini maupun masa mendatang.

II.           Organisasi-organisasi
organisasi yang selalu menghampiri siswa-siswi di sekolah menengah adalah Rohis, dan di kalangan mahasiswa disebut dengan Lembaga Dakwah Kampus(LDK). Didunia Pelajar Islam Indonesia juga selalu menghampiri dikalangan sekolah dan kalangan mahasiswa. Dikalangan sekolah menengah biasa dikenal dengan Kelompok Belajar Islam (KBI), Belajar Islam Bersama) . dikalangan mahasiswa insyaallah masih bisa mengantisipasi dan memilih memilah sebuah organisasi tersebut.
a)      Pelajar Islam Indonesia (PII)
Pelajar Islam Indonesia adalah sebuah organisasi Islam yang memiliki tiga criteria yakni muslim, cendekia dan leadership(kepemimpinan). Sejak awal perekrutannya, PII senantiasa mendoktrinkan tiga komitmen pada kadernya yaitu komitmen kepelajaran, keislaman dan keindonesiaan. Indonesia sebagai negara besar secara geografis selain memiliki potensi sumber daya alam yang kaya juga memiliki potensi sumberdaya manusia yang cerdas ulet dan kompeten. Bila semua potensi yang dimiliki bangsa ini dikelola dengan baik, kita yakin bahwa Indonesia dengan cepat akan berubah menjadi negara maju, jauh meninggalkan negara-negara adidaya sekarang. Didalam organisasi ini, mereka mencetak kader dari berbagai kalangan, mulai dari berandalan, perokok, dan  asal-asalan. sampai para kader yang cerdas dan memiliki talenta yang bisa menjadi patokan kita bersama kelak.

b). Rohis/ LDK
            Rohis, singkata dari ( kerohanian Islam) merupakan sebuah organisasi yang telah menyebar di berbagai sekolah menengah. Kegiatan ini rutin dilakukan oleh siswa siswi  ini satu kali dalam seminggu. kegiatan ini juga menggambarkan tentang ukhwah yang sangat kuat, mereka juga mendambakan kader dakwah mereka kader yang tangguh dan tidak pernah putus asa. mereka lebih memilih keseragaman didalam kelompoknya masing-masing. begitu juga Lembaga Dakwah Kampus yang sangat mempengaruhi bagi mahasiswa sebuah kampus umumnya dan unik bagi mahasiswa yang belum pernah mengetahui informasi tentang kegiatan tersebut. Sayangnya ada satu yang dikhawatirkan dari organisasi tersebut, yakni secara tidak langsung kita di inisialkan sebagai anggota partai politik pula. Kronologisnya, pertama diadakan perekrutan, mentoring, Liqo’, kemudian berangsur-angsur kita diajak pertemuan kader-kader politik.

III.             Pendidikan sebagai alat untuk memilih organisasi
Seperti yang telah dipaparkan diatas, semakin canggih teknologi saat ini, semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar pula cobaan yang datang. Dimasa kini, berbagai organisasi islam dan lain sebagainya telah berani masuk kedunia pendidikan, yang kononnya peserta didik belum mengetahui apa-apa tentang apa itu organisasi dan apa itu politik. Jadi, agar peserta didik bisa belajar dengan sempurna dan tidak diganggu oleh siapapun maka sisini pendidikan lah yang memiliki  peran penting dan ikut andil untuk menyelesaikan dan meluruskan persoalan yang sedang dihadapi saat ini. Pendidikan bisa menyeleksi dan mendeteksi mana organisasi yang baik ndan bagus untuk kita jejaki dan bermanfaat bagi diri dan wawasan ilmu pengetahuan kita, dan mana organisasi yang merugikan  dan tidak berarti apa-apa untuk kehidupan kita.
PENUTUP

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan salah satu alat dan tolok ukur bagi diri manusia untuk menjadi yang terbaik diantara yang baik. Pendidikan dan pengajaran sangatlah berbeda secara makna. Pendidikan mengarah kepada pengembangan values (nilai-nilai) sedangkan pengajaran hanya pada aspek transfer of knowledge. Jadi pendidikan menempati tempat teratas diantara yang lainnya.  untuk menentukan sebuah keputusan di butukan pendidikan. maka dari itu, kita sebagai kaum intelektual, jangan sia-siakan pendidikan yang telah kita miliki, pergunakan sebaik-baiknya.
Daftar Pustaka
Suyitno,y. Tokoh-Tokoh Pendidikan Dunia (Dari Dunia Timur, Timur Tengah Dan Barat).2009
Akademika Jurnal Keagamaan dan Pendidikan STAI Bengkalis. STAI Bengkalis-RIAU.2010
Oetama,Jakob. Masyarakat Warga dan pergulatan Demokrasi. kompas: Jakarta.2001



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar